F. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dalam bertujuan sebagai sarana pengembangan berkelanjutan. Pada tahap ini, organisasi mengevaluasi tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk menilai proses yang diselenggarakan. Dalam pelaksanaan evaluasi manajemen kerentanan pada organisasi, tim tanggap insiden siber dapat menerapkan beberapa langkah seperti berikut:
1. Menentukan strategi evaluasi yang akan digunakan pada organisasi.
Beberapa metode seperti SAW dan WPM (Pipyros, 2019), dapat dimanfaatkan sebagai strategi organisasi dalam melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi.
2. Identifikasi tujuan dan hasil dari manajemen kerentanan yang telah dilakukan.
Dari hasil identifikasi kedua aspek tersebut, dapat dilakukan analisis efektivitas proses manajemen kerentanan yang telah dilakukan sehingga proses evaluasi berjalan secara efisien.
3. Menentukan matriks evaluasi (Swanagan, 2024).
Matriks evaluasi diperlukan sebagai sarana konsistensi dalam melakukan evaluasi berkelanjutan. Dengan adanya matriks yang telah ditetapkan, organisasi lebih mudah mengomunikasikan hasil evaluasi dalam menjalankan manajemen kerentanan.
4. Melakukan kolaborasi dan benchmarking dengan tim tanggap insiden siber organisasi lain.
Benchmarking dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan peningkatan kapasitas suatu organisasi. Dengan adanya benchmarking, organisasi mengetahui apa yang menjadi kekurangan dan bisa memetik pembelajaran dari pihak lain.
Last updated